Lirik Lagu Sisir Tanah - Konservasi Konflik

 

Gambar: Spotify Sisir Tanah

Konservasi Konflik adalah sebuah lagu dari Sisir Tanah. Lagu tersebut juga tergabung dalam album Woh! yang dirilis pada tahun 2017. Sementara untuk durasi dari lagu ini adalah 11 menit 34 detik! cukup panjang bukan?


Kalian bisa mendengarkan Sisir Tanah di layanan streaming musik kesukaan kalian.


Berikut adalah lirik lagu konservasi konflik dari Sisir Tanah:


Konservasi Konflik


Paku menusuk tumpul tanduk ular

Luka paling merdu dari cakar padi di dekat rumah di belahan tiga pantat sebelanga


Cukup, cukuplah menahan jerit Tuhan merayu karpet di tikungan

Mulut ember bocor yang menempel di bibir ceret yang cemberut

Membuat lubang batu empuk bau darah

Membuat lubang batu empuk bau darah


Lalu setelah titik selalu luka

Untuk spasi yang menanam surga ke dalam duri

Untuk spasi yang menanam surga ke dalam duri


Menata hati di kebun binatang

Menata derita di dalam hati

Manusia memanah mimpi

Pecah berkeping-keping

Celaka cekakakan


Bencana di setiap sudut

Manusia di dalam sumur

Hitam tak berhati

Hitam tak berhati


Bersama hujan senja

Helai demi helai

Helai demi helai

Jatuh uban Tuhan


Bunga-bunga menunggu halaman surga

Telinga waktu memanjang

Kita termangu memaku

Kesibukan dan mati

Bunga-bunga menunggu halaman surga

Telinga waktu memanjang

Kita termangu memaku

Kesibukan dan mati

Kamu ke mana hari ini?

Aku menyambung jembatan putus

Lalu menyambung lidah buaya

Memandikan kamar mandi

Melatih babi terbang

Rajawali butuh teman yang lucu-lucu

Melukis langit merah muda

Menanam jagung di kebun kita


Plastik peyek terkulai ke lantai

Bungkus pecel mengawasi sendok di atasnya

Laba-laba bertahan hidup di bawah pigura

Foto di dalam pigura menyimpan dendam

Telinga paku merawat gembok dan anak kunci

Gorden dari ibu menjaga pintu

Kanvas sahabat menjaga harga dirinya

Botol-botol membaca puisi di perutnya

Ayam dan kucing melintas lebih santun dari rombongan pejabat

A-ah, semoga semua sudah be-ol


Sementara hanya kurang dari tujuh detik

Lampu merah sudah tak sabar ingin kutebas

Rezeki baru sepanjang Jojga dan Jakarta

Tapi kesalahan selalu relevan jika bunyi tiktok

Somay

Berselisih ban dengan truk-truk pertamina

Keuangan negara tanpa kondom

Jangan peduli proposalnya

Nasib orang lebih penting

Kode posmu tetap sekian-sekian

Cicilan mengambang di kepalamu

Menyimpan rencana untuk korup

Ingat!
Kita ini mesin cetak
Jika hari mendung ditutup terpal
Jika hari mendung ditutup terpal
Kalau mesin fotokopi saja punya istana
Kenapa aku celana satu bisa hilang diambil orang
Padahal istanaku diam di dalam celana itu
Tetapi maling juga manusia
Butuh onderdil bagus untuk mempertahankan rezeki yang tegas santun tetapi tidak jujur
Kenapa toko sepatu malah memeriksa kesehatan?

Kabel-kabel di jalan silang sengketa dengan mata
Kawat-kawat berduri lalu busi mencair seperti kredit sehari jadi
McDonald memakan mulut-mulut sepanjang lapar di planet ini

Coblos Brengosnya!
Kata spanduk di atas bengkel sepeda motor
Jangan kaget dengan akrobat
Hidup memang dijejali antivirus dan mini market
Seakan-akan tak pernah ada dingklik bambu reot
Yang menyangga tubuh-tubuh tua di pasar Bringharjo
Senyum mereka yang paling ujung cuma harga sebuah kuas seorang pelukis

Polisi tidur di jalan-jalan berlubang
Menunggu tambalan-tambalan baru
Menunggu lubang-lubang baru kembali
Selamat datang di arena tanpa tiket
Kualitas hidup tetap sama
Apakah teleponmu sudah tersambung?

Telepon genggam diaktifkan
Doa diaktifkan
Harapan diaktifkan
Janji palsu diaktifkan
Janji palsu diaktifkan
Janji palsu diaktifkan

Hei!
Ada ranjang masih goyang
Alat kelamin dinonaktifkan
Puisi dicetak rapi
Mahasiswa mogok makan
Langit kota langit polusi
Kere merapatkan diri
Sepagi itu sarapan api
Wartawan dibunuh
Buruh dibunuh
Petani dibunuh
Aktivis dibunuh
Seorang anak diperkosa dan dibunuh
Seseorang dibunuh
Belasan orang dibunuh
Puluhan orang dibunuh
Ratusan orang dibunuh
Ribuan orang dibunuh
Puluhan ribu orang dibunuh
Ratusan ribu orang dibunuh
Jutaan orang dibunuh

Nasi diaduk dengan air mata
Tuan dan Nyonya belajar logika sudah sampai mana?
Tuan dan Nyonya belajar logika sudah sampai mana?


Sumber: musixmatch

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel